Translate

Tuesday, March 4, 2014

Budidaya udang dengan teknologi Semi Intensif

Seperti telah dijelaskan pada post sebelumnya bahwa udang Vannamei memiliki beberapa keunggulan dibanding udang jenis lainnya, maka pembudidayaan udang Vannamei makin hari makin diminati.
Sesuai dengan judulnya, dipost ini akan dijabarkan mengenai budidaya udang Vannamei dengan teknologi semi intensif.  Pada teknologi Semi intensif  akan dibutuhkan lima buah petak yaitu: 
  1. Petak karantina. Petak ini berfungsi untuk menampung air baru maupun air sirkulasi.
  2. Petak pembesaran. Petak ini adalah petUntukmeliharaan udang sampai dipanen.
  3. Petak Biofilter/ Bioscreen. Dipetak ini dipelihara organisme sebagai pemangsa hama penyakit udang.
  4. Petak treatment.  
  5. Petak Pembuangan Limbah. Petak ini berfungsi sebagai penampungan air limbah dari Petak Pemeliharaan udang.
Pertama tama yang harus dilakukan adalah memperbaiki kualitas tanah, sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut: PH 6,5-7,5 ; kandungan bahan organik 5-12% ; Redok > -50 M.v dan C/N Ratio >11. Untuk itu harus diadakan pengeringan tanah dasar untuk mengoksidasi tanah agar dapat mempercepat penguraian bahan organik dan menguapkan gas beracun. lalu diadakan pengangkatan lumpur dan sisa bahan organik. Pengapuran tanah dapat dilakukan untuk meningkatkan pH tanah dengan dosis 10-20 gram permeter persegi. Pengapuran tanah JANGAN terlalu berlebihan karena kalsium dari kapur dapat mengikat pospat yang akan berakibat pada penurunan kesuburan plankton.

Media air harus dipersiapkan dengan benar, pada petak karantina air dari sungai diendapkan minimal 1 hari lalu air dialirkan ke petak pembesaran dengan disaring mengunakan kasa dengan size 1 mm. Selanjutnya air akan disterilisasi mengunakan kaporit dengan dosis 20-30 ppm. Agar mendapat hasil yang maksimal pengaplikasian kaporit sebaiknya sore hari sekitar pukul 17.00.

Untuk menetralkan kandungan klorin dibutuhkan waktu 2-3 hari, setelah itu dapat dilakukan penebaran probiotik jenis Bacillus sp, Rodobacter sp, dan Nitrobacter sp dengan dosis 1 ppm (yang kepadatan> 10 sel per ml). 

Bersamaan juga dilakukan penumbuhan plankton dengan mengaplikasikan pupuk organik dengan dosis 0,1 ppm serta campuran antara pupuk anorganik urea dan TSP (perbandingan 1:1) dengan dosis 1-3 ppm. dan inokulasi plakton Chlorella sp. Ditandai dengan plankton yang telah tumbuh dengan kecerahan 30-40 cm serta kandungan pospat di air minimal 0,25 ppm, maka benih siap untuk ditebar.

Pada petak Biofilter / Bioscreen, dilakukan penebaran ikan bandeng, nila dan mujahir serta penumbuhan ganggang dan rumput laut sebagai filter feeder, untuk memangsa hama penyakit udang.

Pemilihan benih udang adalah hal yang sangat penting karena benih harus bebas dari infeksi penyakit SEMBV. Cara memilih benih yang baik:

1. Uji visual. benih yang baik memiliki keseragaman > 95% dalam warna dan ukuran (ukuran diatas PL -12, gerakan yang lincah menantang arus, dapat merespon terhadap gerakan dan bersih dari patogen

2. Uji PCR. Untuk mengetahui apakah benih terinfeksi Virus.

Penebaran benih udang dengan teknologi Semi - intensif adalah pada kisaran 15 - 40 ekor per meter persegi. Sesampainya benih udang di lokasi, benih udang harus diadaptasikan dulu terhadap suhu di air Petak, dengan cara, pertama - tama Kantung pengangkut benih diapungkan diatas air di tambak, lalu benih dimasukan ke dalam baskom atau ember, dan ditambahkan dengan air dari kolam sedikit demi sedikit, kemudian benih dimasukan kedalam kolam dengan cara memiringkan baskom. Benih yang sehat akan langsung berenang dengan aktif kedalam tambak, biarkan benih yang tertinggal didalam baskom untuk beradaptasi lebih lama.

PengeloIahan pakan harus di sesuaikan dengan kondisi udang baik dalam ukuran, jumlah, dan frekwensi pemberian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, prinsip pemberian pakan harus disesuaikan dengan nafsu makan harian. Untuk mengetahui tingkat nafsu makan harian, dapat dikontrol melalui anco yang ditaruh dipetak tambak minimal 4 buah, jumlah pakan yang diletakan pada anco adalah 0,8-1% dari jumlah pakan yang biasa diberikan. Setelah jangka waktu 2-3 jam, jumlah pakan di anco tidak habis, maka pemberian pakan berikutnya dikurangi antara 20-30% demikian sebaliknya jika pakan di anco habis sebelum waktu pengamatan berakhir, maka pemberian pakan ditambah 10-20%. Ukuran dan jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan udang yang dievaluasi tiap 7-10 hari sekali. Pemberian vitamin dan mineral secara berkala 2 kali seminggu dapat meningkatkan ketahanan udang dari serangan penyakit. Pemberian vitamin C sebanyak 2-3 gram dicampur dengan ikan segar yang dicacah sebanyak 1 kg, kemudian direndam dalam air dengan perbandingan 1 liter air : 1 kg ikan cacah selama 1 jam.

Sumber: Adiwidjaya D, et al, (2008), "Penerapan Teknologi Budidaya Udang Vanamei"




Perlu diperhartikan setiap penambahan air baru, air harus di kondisikan pada petak biofilter selama sedikitnya 2 hari untuk mengantisipasi salinitas yang semakin tinggi. Dan harus diingat bahwa penggantian air maksimal 50% itupun hanya untuk keadaan darurat.

Pengamatan terhadap kesehatan udang harus dilakukan secara berkala. Setiap 7-10 hari harus diadakan pengukuran udang. Inilah beberapa ciri-ciri sehat: bergerak aktif berenang dan melompat saat anco diangkat; respon terhadap arus, cahaya, bayangan dan sentuhan; tubuh bersih, licin, berwarna cerah, dan belang putih yang jelas; tubuh tidak keropos dan anggota tubuh lengkap; kotoran tidak mengapung; Ujung ekor tidak geripis; Ekor dan kaki tidak menguncup; Insang jernih; dan kondisi usus penuh.

Untuk mencegah penyakit usahakan air bebas dari kontaminasi Virus dengan memberi kaporit pada petak Karantina serta filterisasi dengan biofilter; pemeliharaan fitoplankton; dan mmelakukan pengetesan terhadap pH, suhu, salinitas dan kecerahan air.





Daftar Pustaka

Adiwidjaya D, et al, (2008), "Penerapan Teknologi Budidaya Udang Vanamei", Media Budidaya Air Payau Perekayasaan.

Arbeta A. (2013), "cara benar budidaya udang vanami", http://andiarbeta.blogspot.com/2012/09/cara-benar-budidaya-udang-vaname.html




8 comments:

  1. wah terima kasih mas atas informasinya di blog ini, benar2 sangat berguna dan bermanfaat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali... dan salam kenal.....

      Delete
    2. Bagaimana cara mengatasi kotoran udang yang terapung

      Delete
  2. 1 ha tebar berapa ekor bro yg ideal?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung gan... sistem apa yang di pakai...
      semi-intensif bisa sampai 40 ekor/m2
      intensif kisaran 100-200 ekor/m2
      supra-intensif 400-500 ekor/m2
      untuk lebih jelas nya ada di post masing masing

      Delete
  3. bisa kasih tau ga mas bro merk jenis vitamin c dan mineral....

    ReplyDelete
  4. Pembrian pkan yg bgus d cmpr dgn ap agr udang cpt molting

    ReplyDelete
  5. LigaPoker Bandar Judi Online Terpercaya di Era Milenial #ligapoker #Ligapoker #Lpkiukiu #ligapkr #bandarQ #bandarjudionline #merakqq #sakong #capsasusun #ligapoker3665

    ReplyDelete